Iklan

Jumat, 05 September 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN SEROTINUS (POSTERM)

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang dialami oleh wanita usia subur (20 – 45 tahun) yang perlu perawatan khusus agar berlangsung dengan baik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wanita usia subur di Indonesia pada tahun 2010 berjumlah ± 45 juta jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan sekitar 2,8% wanita usia subur sedang dalam masa kehamilan. (BPS, 2010)

Kehamilan yang melebihi waktunya ( lebih dari 40 minggu ) disebut kehamilan serotinus / posterm atau dengan istilah lain kehamilan postmaturitas. Kira-kira 10% dari ibu hamil berlangsung selama 42 minggu dan 4% berlanjut sampai 43 minggu. Dari data Riset Kesehatan Dasar 2010 prevelansi kehamilan serotinus diperkirakan berjumlah ± 126.000 kasus setiap tahunnya. (Riskesdas Kemenkes, 2010)

Kehamilan serotinus lebih sering terjadi pada wanita dengan usia muda (< 20 tahun) dan wanita usia tua (>45 tahun). Sebagian kehamilan serotinus menghasilkan keadaan bayi yang dismaturitas atau lahir dengan berat badan kurang dari berat badan normal. Kehamilan serotinus merupakan masalah yang serius untuk segera ditangani, karena jika dibiarkan maka dapat menyebabkan peningkatan angka kematian pada bayi.

Peran perawat dalam menghadapi kehamilan serotinus atau postterm antara lain promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif, dalam hal ini perawat berperan memberikan informasi seputar pentingnya pemeriksaan kehamilan. Preventif, perawat berperan untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap kehamilan sehingga tidak lewat dari waktu yang diperkirakan untuk melakukan persalinan. Kuratif, dalam hal ini perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan terhadap kehamilan serotinus.


Rehabilitatif, peran perawat dalam hal ini diantaranya perawatan dan pemulihan ibu pasca melahirkan antara lain perawatan ibu masa nifas, dll.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.           Pengertian
Kehamilan serotinus / postterm ialah suatu kehamilan yang melewati 42 minggu (294 hari) dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), sering pula disebut kehamilan lewat waktu. (Chrisdiono M. Achadiat, 2004)

Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu usia gestasi. Insiden kasus kehamilan postmature kira-kira 10%. (Barbara R. Stright, 2004)

Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih. Istilah lain yang sering dipakai adalah postmaturitas, posdatism, atau post-dates. (Obstetri Patologi FK Unpad, 2004)

Kelahiran serotinus / pascamatur adalah kelahiran bayi lebih dari akhir minggu ke-42 gestasi atau 294 hari sejak hari pertama periode menstruasi terakhir. (Resnik, 1989).


Untuk makalah lengkapnya silahkan download DISINI
untuk password mention my twitter @eko_febry

Jumat, 24 Januari 2014

Logo Akper Hang Tuah Jakarta

LOGO AKPER HANG TUAH JAKARTA

LOGO AKPER HANG TUAH JAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN RETENSI URINE



LAPORAN PENDAHULUAN
RETENSI URINE
By: Eko Febriyanto
AKPER HANG TUAH JAKARTA


A.           Pengertian

Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi kandung kemih sepenuhnya selama proses pengeluaran urine. (Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th Edition. Hal 1370 ).
Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika urinaria. (Kapita Selekta Kedokteran).
Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes, 1995).